30 Istilah Populer dalam Dunia Drifting
Dunia drifting semakin populer, terutama di kalangan pecinta otomotif yang mencari sensasi lebih dari sekadar berkendara biasa. Jika Anda baru saja tertarik dengan drifting atau bahkan sudah cukup lama mengikuti perkembangannya, memahami istilah-istilah dalam drifting sangatlah penting.
Di artikel ini, kita akan mengulas berbagai istilah dalam dunia drifting yang penting untuk diketahui. Mulai dari teknik dasar hingga istilah teknis, panduan ini dirancang agar Anda dapat lebih mengenal dan memahami dunia drifting secara lebih baik. Yuk, langsung simak!
30 Istilah Populer Dunia Drifting
1. Drifting
Drifting adalah teknik mengemudi di mana pengemudi mempertahankan kendali kendaraan dengan memacu kecepatan tinggi dan membuat ban belakang kehilangan traksi, sehingga mobil bergerak miring di tikungan. Drifting bukan sekadar kehilangan kontrol, tetapi lebih kepada seni dan keterampilan mengendalikan mobil dengan tepat saat dalam posisi miring.
2. Oversteer dan Understeer
Oversteer: Situasi di mana roda belakang kendaraan kehilangan cengkeraman lebih cepat dibandingkan roda depan, menyebabkan bagian belakang kendaraan tergelincir keluar dari lintasan belokan. Ini adalah dasar dari teknik drifting.
Understeer: Kebalikan dari oversteer, di mana roda depan kendaraan kehilangan daya cengkeram lebih awal, menyulitkan kendaraan untuk berbelok. Understeer bukanlah situasi yang diinginkan dalam drifting, meskipun sering terjadi ketika pengemudi tidak dapat mempertahankan keseimbangan.
3. Counter-Steering
Counter-steering adalah teknik menggerakkan roda kemudi ke arah berlawanan dari belokan untuk menyeimbangkan kendaraan saat drifting. Ini adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap drifter karena memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan kendali kendaraan dalam posisi drift yang tepat.
4. Power Oversteer
Power oversteer terjadi ketika pengemudi secara mendadak meningkatkan kecepatan saat melewati tikungan, yang mengakibatkan roda belakang kehilangan cengkeraman dan memicu terjadinya drift. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada mobil berpenggerak roda belakang (RWD) dan sering digunakan oleh drifter pemula untuk memulai drifting dengan cara yang sederhana.
5. Clutch Kick
Clutch kick adalah teknik di mana pengemudi menekan dan melepas pedal kopling secara cepat saat berada di tikungan untuk menciptakan lonjakan tenaga pada roda belakang. Teknik ini berguna untuk memulai atau mempertahankan drift, terutama pada mobil dengan tenaga rendah atau turbo lag.
6. Feint Drift
Feint drift, atau Scandinavian Flick, adalah teknik di mana pengemudi mengeksekusi manuver awal dengan membelokkan mobil ke arah yang berlawanan sebelum belokan sebenarnya, lalu secara tiba-tiba membalikkan kemudi ke arah yang diinginkan. Teknik ini memanfaatkan momentum untuk menciptakan oversteer yang lebih halus.
7. Brake Drift
Brake drift adalah teknik drifting yang melibatkan penggunaan rem untuk mengurangi traksi pada roda belakang, memulai drift di tikungan. Teknik ini umumnya digunakan pada mobil dengan penggerak roda depan (FWD), di mana teknik seperti power oversteer kurang efektif.
8. E-Brake Drift (Handbrake Drift)
Handbrake drift adalah teknik yang menggunakan rem tangan untuk membuat roda belakang terkunci, memicu oversteer. Teknik ini efektif digunakan di tikungan tajam atau lintasan yang membutuhkan drift yang lebih tajam.
9. Initiation
Initiation adalah proses memulai drift, di mana pengemudi mempersiapkan mobil untuk memasuki posisi oversteer. Teknik initiation bervariasi tergantung pada tipe kendaraan dan kecepatan, tetapi umumnya melibatkan kombinasi teknik seperti clutch kick, power oversteer, atau handbrake drift.
10. Line
Line dalam drifting merujuk pada jalur atau rute yang diambil oleh drifter di sepanjang lintasan. Mengambil line yang tepat adalah salah satu elemen penting dalam kompetisi drifting, karena penilaian biasanya didasarkan pada seberapa presisi drifter dalam mengikuti jalur ideal.
11. Apex
Apex merupakan titik terdalam pada sebuah belokan di jalur. Dalam drifting, mengambil apex dengan tepat membantu drifter untuk mempertahankan kecepatan dan mengontrol drift dengan lebih baik. Posisi apex dalam drifting bisa berbeda dari teknik balap tradisional karena bergantung pada style dan teknik drift yang diinginkan.
12. Grip
Grip merujuk pada daya tarik yang dimiliki roda terhadap lantai jalan. Dalam drifting, drifter secara sengaja mengurangi grip pada roda belakang untuk memulai drift. Namun, menjaga grip pada roda depan tetap penting agar pengemudi tetap memiliki kendali arah mobil.
13. Transition
Transition merujuk pada pergantian arah saat drifting, terutama ketika bergerak dari satu tikungan ke tikungan lain. Teknik transition yang halus menunjukkan keterampilan drifter dalam menjaga momentum dan keseimbangan saat beralih arah tanpa kehilangan kendali.
14. Tandem Drift
Tandem drift adalah gaya drifting di mana dua mobil atau lebih melakukan drift bersama dalam jarak dekat. Dalam kompetisi drifting, tandem drift sering kali menjadi sorotan karena menunjukkan keterampilan, ketepatan, dan keberanian pengemudi.
15. Choku Dori
Choku Dori merupakan metode di mana pengemudi jalanan menggabungkan pergerakan maju dan mundur untuk menghasilkan drifting yang lurus, biasanya terlihat di jalur yang panjang. Metode ini memerlukan kemampuan yang tinggi dalam mengatur kecepatan dan menjaga keseimbangan.
16. Angle
Angle adalah sudut yang dicapai mobil saat drifting. Dalam kompetisi, semakin besar angle, semakin mengesankan penampilan drifter. Namun, sudut yang terlalu besar tanpa kontrol yang baik bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali.
17. Steering Angle Kit
Kit sudut kemudi adalah alat modifikasi yang meningkatkan sudut putar roda depan, sehingga mobil dapat mencapai sudut yang lebih besar saat melakukan drifting. Kit ini sangat populer di kalangan drifter profesional karena dapat meningkatkan fleksibilitas mobil saat manuver di tikungan.
18. Drift Zone
Drift zone adalah area atau lintasan khusus yang dirancang untuk drifting. Drift zone biasanya memiliki ruang yang lebih luas dan tikungan yang menantang untuk menguji keterampilan drifter dalam berbagai teknik drifting.
19. Backwards Entry
Backwards entry adalah teknik ekstrem di mana mobil memasuki tikungan dengan angle hampir 180 derajat, atau terlihat seperti masuk dengan posisi mundur. Teknik ini membutuhkan keahlian tinggi dan timing yang sempurna karena sangat sulit mempertahankan kontrol saat angle berada pada posisi ekstrem.
20. Footbrake
Footbrake atau brake pedal adalah rem utama yang digunakan dalam drifting untuk mengatur kecepatan atau mempertahankan drift. Teknik ini sering digunakan dalam tandem drift untuk menjaga jarak aman dengan mobil lain di depan.
21. Manji
Manji adalah teknik drifting zig-zag di sepanjang lintasan lurus, menghasilkan pola gerakan maju-mundur. Teknik ini menambah elemen gaya dalam drifting, terutama di kompetisi yang menilai kreativitas drifter.
22. Handbrake Cable Lock
Handbrake cable lock adalah modifikasi untuk mengunci rem tangan pada posisi tertentu, membantu drifter menjaga posisi drift dalam waktu yang lebih lama.
23. Turbo Lag
Turbo lag adalah jeda waktu antara penekanan pedal gas dan respons turbocharger yang menambah tenaga. Dalam drifting, turbo lag bisa menjadi kendala, terutama saat drifter membutuhkan respons cepat untuk mempertahankan drift.
24. Burnout
Burnout adalah aksi memutar ban belakang dengan cepat dalam posisi diam, menyebabkan asap dari ban yang bergesekan dengan aspal. Aksi burnout sering dilakukan sebagai bentuk pameran sebelum kompetisi dimulai.
25. D1 Grand Prix
D1 Grand Prix adalah kompetisi drifting profesional dari Jepang yang dikenal sebagai salah satu ajang drifting paling bergengsi di dunia. Dalam ajang ini, teknik dan keterampilan drifter diuji di lintasan-lintasan menantang.
26. JDM (Japanese Domestic Market)
JDM adalah istilah untuk mobil atau suku cadang yang diproduksi dan dirancang khusus untuk pasar Jepang. Dalam dunia drifting, JDM identik dengan mobil-mobil populer seperti Nissan Silvia dan Toyota AE86 yang sangat digemari drifter di seluruh dunia.
27. Rev-Matching
Rev-matching adalah teknik menyesuaikan putaran mesin saat menurunkan gigi untuk menjaga kecepatan dan kontrol. Teknik ini penting dalam drifting agar perpindahan gigi terasa lebih halus dan mobil tetap dalam posisi stabil saat drift.
28. Limited Slip Differential (LSD)
LSD adalah komponen pada sistem transmisi yang memungkinkan roda belakang berputar dengan kecepatan berbeda. Dalam drifting, LSD membantu kedua roda belakang mendapatkan traksi yang cukup untuk menjaga stabilitas saat melakukan drift.
29. Tire Stretching
Tire stretching adalah teknik memasang ban yang lebih kecil pada velg yang lebih besar. Teknik ini populer dalam dunia drifting karena memberikan traksi yang lebih baik dan respons kemudi yang cepat.
30. Weight Transfer
Weight transfer adalah teknik menggeser bobot mobil ke bagian tertentu, membantu menciptakan oversteer yang diperlukan dalam drifting. Teknik ini melibatkan penggunaan rem, gas, dan kemudi dengan timing yang tepat untuk mencapai drift yang seimbang.
Kesimpulan
Menguasai istilah-istilah dalam dunia drifting adalah langkah awal untuk memahami teknik dan keterampilan di balik setiap aksi drift. Dari power oversteer hingga tandem drift, setiap istilah membawa makna yang mendalam dan berperan penting dalam membentuk gaya drifting yang unik.
Jika Anda ingin mendalami dunia drifting, menguasai istilah-istilah ini akan memudahkan Anda dalam berkomunikasi, berlatih, dan berkembang lebih jauh dalam seni mengemudi ekstrem in
Post a Comment for "30 Istilah Populer dalam Dunia Drifting"
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan bijak!